LANDASAN TEORI
Teori terbentuknya tata surya.
Teori kabut (nebula)
Teori kabut (nebula) dikemukakan
oleh Emmanuel Kant, seorang filsuf
jerman (1724-1804) dan pada tahun 1796 oleh seorang ilmuwan perancis, yaitu pierre
Marquis de Laplace.
Nebula adalah kabut yang terdiri
atas gas terutama gas helium dan hydrogen, es, serta debu-debu angkasa.
Mula-mula terdapat sebuah nebula besar sehingga akhirnya menyusut. Akibatnya,
bentuknya berubah menjadi seperti cakram datar yang besar dengan Matahari
terbentuk ditengah cakram. Selanjutnya, cakram berputar lebih cepat sehingga
sebagian materi terlempar dan mengitari matahari. Pecahan-pecahan ini yang
sekarang menjadi planet-planet dalam sistem tata surya kita.
Teori planetesimal
Planetesimal berarti planet
kecil. Awalnya, sebagian materi ,matahari yang pada waktu itu sudah ada
tertarik oleh gaya gravitasi bintang-bintang yang lewat. Setelah bintang
tersebut menjauh, sebagian materi kembali ke matahari dan sebagian lagi
terhambur menjadi gumpalan-gumpalan kecil planetesimal. Karena gaya
gravitasinya sendiri, planetesimal ini menyatu dan menjadi planet yang
mengelilingi matahari. Teori ini dikemukakan oleh T.C.Chamberlain dan F.B.Moulton
pada awal abad 20.
Teori bintang kembar
Teori bintang kembar hampir sama
dengan teori planetesimal. Dahulu sebenarnya ada dua (kembar) matahari. Salah
satu matahari meledak dan sebagian kepingan-kepingannya tertarik oleh matahari
yang lain. Kepingan-kepingan ini bergerak mengitari matahari menjadi
planet-planet.
Anggota tata surya
Tata surya adalah susunan yang
terdiri atas matahari sebagai pusat peredaran delapan planet, satelit,
asteroid, komet, dan materi antarplanet. Diluar tata surya kita, masih banyak
benda langit lain.
Galaksi
Galaksi adalah sekelompok
bintang-bintang, debu, gas, dan benda-benda gelap angkasa. Galaksi tempat kita
berada diberi nama bima sakti yang terdiri atas matahari dengan planet-planetnya,
asteroid, meteor, komet,debu, gas, dan benda langit lainnya.
Di jagat raya ini banyak galaksi
lain diluar galaksi bima sakti, misalnya galaksi Andromeda dan galaksi-galaksi
yang belum diberi nama.
Planet
Terdapat dua teori peredaran
planet dalam tata surya, yaitu sebagai berikut.
Teori geosentris:
Yaitu teori yang menganggap bahwa
bumi merupakan pusat alam semesta, bumi dalam keadaan diam, sedangkan
planet-planet lain bergerak mengelilinginya. Teori ini bertahan hingga abad ke
41.
Teori heliosentris
Yaitu teori yang menganggap bahwa
matahari sebagai pusat alam semesta dan planet-planet termasuk bumi bergerak
mengelilinginya. Teori ini bertahan sampai sekarang.
Terdapat delapan planet yang
mengitari matahari, yaitu merkurius, venus, bumi, mars, yupiter, saturnus,
Uranus, dan neptunus.
Pengelompokan planet
Planet dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
Berdasarkan bumi sebagai
pembatas, terdapat planet inferior dan superior. Planet inferior adalah planet
yang orbitnya terletak disebelah dalam orbit bumi dalam mengelilingi matahari,
yaitu merkurius dan venus. Planet superior adalah planet yang orbitnya berada
disebelah luar orbit bumi dalam mengelilingi matahari, yaitu mars, yupiter,
saturnus, Uranus, dan neptunus.
Berdasarkan lintasan asteroid
sebagai pembatas, terdapat planet dalam (inner planets) dan planet luar (outer
planets). Planet dalam adalah planet yang orbitnya berada dalam asteroid, yaitu
planet merkurius, venus, bumi, dan mars. Planet luar adalah planet yang
orbitnya disebelah luar asteroid, yaitu planet yupiter, saturnus, Uranus, dan
neptunus.
Berdasarkan ukuran dan komposisi
penyusunnya, terdapat planet terrestrial dan planet jovian. Planet terrestrial
adalah planet yang ukuran dan komposisi penyusunnya mirip dengan bumi. Yaitu
planet merkurius, venus, bumi, dan mars. Planet jovian adalah mirip dengan
yupiter, yaitu terdiri atas sebagian besar es dan gas hydrogen. Planet jovian
meliputi yupiter, saturnus, Uranus, dan neptunus.
Karakteristik planet
Merkurius
Planet merkurius merupakan planet
yang terdekat dengan matahari dan planet paling kecil diantara planet lainnya.
Merkurius mengelilingi matahari selama 88 hari bumi. Planet ini disebut juga
bintang pagi atau bintang malam karena terlihat sebelum atau sesudah matahari
terbenam.
Merkurius tidak memiliki satelit
dan hampir tidak memiliki atsmofer karena gaya tarik matahari sangat besar
terhadapnya. Suhu tertinggi merkurius disiang hari dapat mencapai 430 dan malam
hari mencapai -180
Merkurius merupakan Planet paling dekat dengan Matahari, jarak rata-ratanya hanya sekitar 57,8 juta km. Akibatnya, suhu udara pada siang hari sangat panas (mencapai 4000C), sedangkan malam hari sangat dingin (mencapai -2000 C). Perbedaan suhu harian yang sangat besar disebabkan Planet ini tidak mempunyai atmosfer. Merkurius berukuran paling kecil, garis tengahnya hanya 4.850 km hampir sama dengan ukuran bulan (diameter 3.476 km). Planet ini beredar mengelilingi matahari dalam suatu orbit eliptis (lonjong) dengan periode revolusinya sekitar 88 hari, sedangkan periode rotasinya sekitar 59 hari.
Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak mempunyai satelit alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi. Suhu permukaan dari Merkurius berkisar antara 90 sampai 700 Kelvin (-180 sampai 430 derajat Celcius).
Pengamatan tercatat dari Merkurius paling awal dimulai dari zaman orang Sumeria pada milenium ke tiga sebelum masehi. Bangsa Romawi menamakan planet ini dengan nama salah satu dari dewa mereka, Merkurius (dikenal juga sebagai Hermes pada mitologi Yunani dan Nabu pada mitologi Babilonia). Lambang astronomis untuk merkurius adalah abstraksi dari kepala Merkurius sang dewa dengan topi bersayap diatas caduceus. Orang Yunani pada zaman Hesiod menamai Merkurius Stilbon dan Hermaon karena sebelum abad ke lima sebelum masehi mereka mengira bahwa Merkurius itu adalah dua benda antariksa yang berbeda, yang satu hanya tampak pada saat matahari terbit dan yang satunya lagi hanya tampak pada saat matahari terbenam. Di India, Merkurius dinamai Budha (बुध), anak dari Candra sang bulan. Di budaya Tiongkok, Korea, Jepang dan Vietnam, Merkurius dinamakan "bintang air". Orang-orang Ibrani menamakannya Kokhav Hamah (כוכב חמה), "bintang dari yang panas" ("yang panas" maksudnya matahari). Diameter Merkurius 40% lebih kecil daripada Bumi (4879,4 km), dan 40% lebih besar daripada Bulan. Ukurannya juga lebih kecil (walaupun lebih padat) daripada bulan Jupiter, Ganymede dan bulan Saturnus, Titan..